Sistem Manajemen Kinerja Kepolisian Negara Republik Indonesia   1 comment

PERATURAN DEPUTI KAPOLRI BIDANG SDM  NOMOR 1 TAHUN 2010 TANGGAL 23 FEBRUARI 2010

KETENTUAN UMUM

Dalam peraturan ini yg dimaksud dengan :

  1. Kepolisian Negara Republik Indonesia selanjutnya disingkat Polri adalah alat negara yg berperan dlm pelihara Kamtibmas, tegak hukum serta beri  indung, ayom dan layan kpd Msy dlm rangka pelihara kemananan dlm Negeri.
  2. Sistem Manajemen Kinerja selanjutnya singkat SMK  adalah sistem yg identifikasi dan ukur kinerja seluruh anggota Polri agr selaras dgn visi dan misi organisasi.
  3. Key Result Area selanjutnya disingkat KRA adalah rangkaian pokok2 tugas dan cakup tanggung jawab suatu jabatan anggota yg diturunkan dari KRA unit kerja/KRA pimpinan unit kerjanya.
  4. Key Performance Indikator  selanjutnya disingkat KPI adalah indikator kinerja Polri dgn rujuk pada KRA anggota ybs.
  5. Pejabat Penilai selanjutnya disingkat PP adalah pimpinan langsung Amggota Polri yg tugas dan tanggung jawab identifikasi, ukur dan rangkum kinerja anggota yg dinilai.
  6. Pimpinan Pejabat Penilai selanjutnya disingkat PPP adalah pimpinan dari PP yg punya tugas dan tanggung jawab selesaikan masalah banding yg diajukan oleh anggota yg dinilai.
  7. Anggota Yang Dinilai selanjutnya disingkat AYD adalah anggota Polri yg diidentifikasi dan diukur kinerjanya.
  8. Rekan Kerja adalah anggota Polri yg miliki pimpinan langsung yg sama dengan AYD.
  9. Faktor Generik selanjutnya disingkat FG adalah faktor penilaian yg diperlakukan sama pada semua anggota Polri.
  10. Faktor Spesifik selanjutnya disingkat FS adalah faktor penilaian yg terkait dgn tugas pokok dan tanggung jawab anggota Polri di masing2 fungsi yg ada pada Polri.

SMK bertujuan utk ciptakan komunikasi antara pimpinan dan anggota dlm rangka memperjelas harapan organisasi dan atasan serta pemahaman anggota mengenai :

  1. Tugas pokok dan fungsi anggota;
  2. Bagaimana tugas pokok dan fungsi tersebut berpengaruh kepada tujuan organisasi
  3. Pemahaman tentang kinerja
  4. Bagaimana pimpinan dan anggota bekerjasama untuk mewujudkan kinerja;
  5. Bagaimana meminimalkan kendala2 pencapaian kinerja.

PRINSIP SMK

Transparan : pelaks dilakukan scr terbuka dgn menyepakati 5 faktor kinerja yg akan dinilai antara PP dgn AYD dan hasil nilai disampaikan scr langusung

Bersih : tdk adak celah bagi APP/AYD utk lakukan KKN krn nilai jg libatkan 2 rekan AYD yg dipilih scr acak

Akuntabel : penilaian dpt dipertanggung jawabkan scr vertikal maupun horisontal

Obyektif : penilaian kinerja sesuai dgn fakta kinerja dan hasil yg disepakati sesuai dgn target yg telah disepakati dari awal

Perencanaan Kinerja

Perencanaan kinerja : suatu aktivitas dlm SMK yg bertujuan utk mempertegas pokok dan fungsi anggota serta menyepakati indikator standar kinerja anggota

Proses Perencanaan Kinerja meliputi giat :

  1. PP dan AYD mempelajari manual SMK dan uraian jabatan yg berlaku;
  2. Satker yg membidangi SDM memberikan salinan form rekap penilaian kinerja 2 (dua) periode sebelumnya dan  form  Penilian Spesifik kepada PP;
  3. PP identifikasi kinerja AYD pada 2 (dua) periode sebelumnya;
  4. PP mengundang AYD utk hadir dlm pertemuan perencanaan kinerja;
  5. PP menjelaskan maksud, tujuan, manfaat SMK serta jenis penilaian kinerja kepada AYD;
  6. PP menjelaskan scr detail tupok AYD berdasarkan dokumen uraian jabatan yg berlaku, pedoman standar kinerja dan/tugas2 tambahan lainnya;
  7. PP bersama AYD mengidentifikasikan dan menyepakati 5 (lima) tupok yg menjadi faktor penilaian kinerja spesifik pd periode berjalan (kolom 2 form Penilaian Kinerja Spesifik)
  8. PP bersama AYD mengidentifikasi dan menyepakati Standar Kinerja (kolom 3 form Penilaian Kinerja Spesifik). Standar kinerja yg dimaksud mengacu pd standar kinerja yg lebih tinggi;
  9. PP dan AYD mengidentifikasi faktor2 yg kemungkinan akan menghambat pencapaian standar kinerja;
  10. PP bersama AYD mendiskusikan alternatif solusi faktor2 penghambat tadi;
  11. PP mendokumentasikan hasil diskusi butir I dan k dlm butir 1 catatan kualitatif aspek spesifik AYD;
  12. PP dan AYD menandatangani form penilaian kinerja spesifik.

Pemantauan dan Pembimbingan

Pemantauan dan pembimbingan merupakan aktivitas dlm SMK yg bertujuan utk memantau dan mengarahkan anggota dlm rangka pencapaian standar kinerja

  1. PP buat catatan sendiri mengenai pelaks tugas AYD terutama kinerja yg diatas dan/di bwh standar (critical incidents) yg kemudian di tahap III dpt dipindahkan pd butir 1 catatan kualitatif aspek generik dan butir 2 catatan kualitatif aspek spesifik.
  2. PP memanggil AYD yg memiliki kinerja di bwh standar
  3. PP memberikan arahan dan petunjuk utk memperbaiki kinerja AYD
  4. Jika diperlukan, PP merekomendasikan utk mengikuti program pembinaan dan/pengembangan

Penilaian Kinerja

  1. Penilaian kinerja merupakan suatu aktivitas dlm SMK yg bertujuan utk menilai Kinerja Generik dan Spesifik anggota pd periode penilaian
  2. Penilaian Kinerja Generik maupun Spesifik dibedakan utk Gol. Brigadir, Inspektur, Pamen dan Pati
  1. Penilaian Kinerja Generik meliputi penilaian scr kuantitatif dan kualitatif
  2. Penilaian Kinerja Generik scr kuantitatif dgn menilai 10 faktor kinerja :
  • Kepemimpinan
  • Jaringan Sosial
  • Komunikasi
  • Pengendalian emosi
  • Agen perubahan
  • Integritas
  • Empati
  • Pengelolaan administrasi
  • Kreativitas
  • Kemandirian
  1. Penilaian Kinerja sdr kualitatif dgn menuliskan fakta kinerja sbg penjelasan dan pencapaian kinerja yg menonjol, baik yg diatas standar atau dibawah standar

Proses penilaian kinerja meliputi giat :

  1. Satuan kinerja yg bidangi SDM selambatnya 1 bln sebelum periode penilaian berakhir, mengirimkan form penilaian kinerja generik (sesuai pkt AYD yg dinilai) kpd PP dan 2 rekan kerja AYD. Ke 2 rekan kerja AYD yg dipilih hrs miliki atasan langsung yg sama dgn AYD dan tlh bekerjasama sekurangnya 3 bln dan dipilih scr random.
  2. 2 rekan kerja AYD melakukan penilaian kinerja dgn mengisi kolom 4 form Penilaian Kinerja Generik.
  3. PP melakukan penilaian kinerja dgn mengisi kolom 4 form Penilaian Kinerja Generik serta kolom 4 dan 5 form Penilaian Kinerja Spesifik.
  4. PP mengirimkan form Penilaian Kinerja Generik dan Spesifik yg tlh diisi sedang 2 rekan kerja AYD scr sendiri2 mengirimkan form Kinerja Generik kpd satuan kerja bid. SDM selambatnya 2 minggu sebelum periode penilaian berakhir.
  5. Satuan kerja bid. SDM mengumpul dan merekap form Penilaian Kinerja Generik dan Spesifik dr PP dan 2 rekan kerja AYD.

Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja merupakan suatu aktivitas dlm SMK yg bertujuan utk mengkaji kinerja anggota pd periode berjalan

Tahapan dlm Evaluasi Kinerja

  1. Satker yg bidangi SDM mengirimkan form rekap Penilaian Kinerja dan form Kinerja Generik dan Spesifik yg sdh diisi kpd PP.
  2. PP mengundang AYD utk hadiri pertemuan evaluasi kinerja.
  3. PP menjelaskan pencapaian kinerja AYD.
  4. PP berikan umpan balik bagi perbaikan kinerja AYD pd periode Penilaian Kinerja berikutnya.
  5. PP mendokumentasikan hasil umpan balik pd butir 2 catatan kualitatif aspek generik dan butir 3 catatan kualitatif aspek spesifik.
  6. Bila tdk ada banding, PP dan AYD tandatangani form rekap Penilaian Kinerja.
  7. Jika AYD keberatan terhadap hasil penilaian maka PP menuliskan ket pd catatan akhir form rekap Penilaian Kinerja dan tandatangani form, namun AYD tdk,
  8. PP kirimkan form rekap Penilaian Kinerja dan form Kinerja Generik serta Spesifik kpd satker yg bidangi SDM selambatnya 1 minggu setelah form tsb diterima

Banding

Anggota berhak mengajukan keberatan atas penilaian yg tlh dilakukan dgn tdk menandatangani form rekap Penilaian Kinerja Generik/Spesifik

Proses keberatan (banding) atas penilaian, dilakukan dgn cara sbb :

  1. Satker yg bidangi SDM kirimkan form banding, kpd APP selambatnya 1 minggu setelah permohonan banding diterima dr AYD.
  2. PPP dpt mengundang pihak2 yg terkait (PP, rekan kerja yg menilai dan/AYD) utk klarifikasi penilaian.
  3. PPP memutuskan Penilaian Kinerja periode berjalan serta mengisi form banding.
  4. Perubahan nilai kinerja periode berjalan dpt meningkatkan/menurunkan sebutan kinerja max 1 tingkat.
  5. PPP dan AYD tandatangani form banding.
  6. PPP kembalikan form banding kpd Satker bid. SDM selambatnya 1 minggu setelah form banding diterima.

PROPORSI PENILAIAN DAN RENTANG NILAI

Proporsi penilaian utk :

  1. Generik 35%
  2. Spesifik 65%

Bobot penilaian generik :

  1. Proporsi PP : 40%
  2. Proporsi rekan kerja AYD masing2 : 30%
  3. Bila rekan kerja AYD < 2, bobot penilai utk PP 50% dan rekan kerja AYD 50%
  4. Bila AYD tdk memiliki rekan kerja, bobot penilaian 100% oleh PP

Penilaian Spesifik hanya dilakukan oleh PP

  1. Rentang Nilai kinerja disusun dari 0 – 54
  2. Pembagian dan penyebutan rentang nilai sesuai ayat (1) sbb :
  • 49 s/d 54 : Istimewa
  • 38 s/d 48 : Sangat baik
  • 27 s/d 37 : Baik
  • < 27          : Kurang

Penilai dan waktu penilaian

  1. Penilai adalah PP dan rekan kerja yg sdh kerjasama dgn AYD min 3 bln
  2. Apabila seorang anggota Polri dipindah ke Satker yg baru dan tugas ❤ bln, maka yg jadi penialai adalah PP dan rekan kerja AYD di Satker sebelumnya
  3. Penilaian kinerja dilakukan scr reguler 2 kali setahun (semester) ikut thn kalender.
  4. Penilaian kinerja sem I adalah : penilaian kinerja yg dilakukan pd periode Jan s/d  Jun, sedangkan sem II dilakukan periode Jul s/d Des.

Tata cara pengisian dan penyimpanan formulir

Form penilaian kinerja Spesifik atau Generik dibedakan atas Gol kepangkatan :

  1. Brigadir
  2. Inspektur
  3. Pamen
  4. Pati

Tata cara pengisian form kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dlm lampiran yg tdk terpisahkan dengan peraturan ini.

  1. Form kinerja bersifat rhs sehingga hrs diamankan dan disimpan dan hanya pejabat tertentu sesuai kewenangannya dan AYD yg dpt mengetahuinya.
  2. Penyimpanan form penilaian kinerja yg telah disepakati oleh PP dan AYD disimpan di Satker yg mengemban fungsi SDM di masing2 satuan organisasi.
  3. Form dlm bentuk file disimpan dlm bentuk CD/flash disk dan dikirim ke satuan atas sesuai dgn tingkat kewenangannya.
  4. Form penilaian masing2 gol kepangkatan utk memudahkan dlm penyimpanan diberi warna sesuai gol kepangkatan :
  5. Brigadir warna putih
  6. Inspektur warna kuning
  7. Pamen warna biru muda
  8. Pati warna merah muda

P e n g a w a s a n

  1. Agar diperoleh hsl yg obyektif dan utk mencegah terjadinya penyimpangan dilakukan pengawasan oleh pengawas internal
  2. Pengawasan internal dilakukan oleh pengemban fungsi pengawasan yg ada dlm struktur Org. Polri yaitu Itwasum dan Div Propam utk tingkat Mabes serta Itwasda dan Bid Propam utk tingkat Polda.
  3. Terhadap penyimpangan yg ditemukan dilaporkan kpd pimpinan sesuai dgn tingkatannya scr tertulis utk diambil tindakan sesuai peraturan yg berlaku

1 responses to “Sistem Manajemen Kinerja Kepolisian Negara Republik Indonesia

Subscribe to comments with RSS.

  1. terima kasih.. bekal untuk tes masuk kepolisian

Tinggalkan komentar